Aku masih bisa tertawa
Ketika patah menyerangku tiba-tiba
Aku masih bisa bersendau gurau
Ketika luka menyapaku dengan anggunnya
Aku masih bersepeda keliling kota
Ketika sadarku hilang entah kemana
Aku masih melihatnya
Ketika bersua dengan gedung-gedung tua
Aku masih bercengkerama
Ketika memarkir dalam jejeran motor-motor penuh gaya
Yah, inilah aku
Masih aku yang dulu
Yang tidak sabaran menanti esokMU menerka waktu
Ketika patah menyerangku tiba-tiba
Aku masih bisa bersendau gurau
Ketika luka menyapaku dengan anggunnya
Aku masih bersepeda keliling kota
Ketika sadarku hilang entah kemana
Aku masih melihatnya
Ketika bersua dengan gedung-gedung tua
Aku masih bercengkerama
Ketika memarkir dalam jejeran motor-motor penuh gaya
Yah, inilah aku
Masih aku yang dulu
Yang tidak sabaran menanti esokMU menerka waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar